PANGKEP - Pemkab Pangkep terus bekerja untuk percepatan penurunan angka stunting.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau(MYL) memimpin langsung rembuk stunting dihadiri 82 peserta dari lingkup organisasi Perangkat Daerah, Camat, kepala Puskesmas dan Kepala Kelurahan, di ruang rapat lantai 3 kantor Setda Pangkep, Selasa(25/6/24).
Baca juga:
Nikmati Khasiat Kopinya
|
Rembuk stunting ditandai dengan pembacaan ikrar komitmen bersama dan penandatanganan komitmen bersama aksi penurunan stunting oleh masing masing perwakilan Forum koordinasi Pimpinan Daerah, Kemenag, PKK, Baznas, CSR, dan Forum Anak.
Bupati MYL menyampaikan, Pemda dan Forkopimda membahas penyelesaian stunting di berbagai wilayah di Pangkep.
Berdasarkan data dari Puskesmas, lurah dan desa sejumlah lokus menjadi target fokus utama penyelesaian stunting secara gotong royong.
"Ada 20 lokus yang akan kita intervensi. Semoga dengan intervensi ini bisa kita selesaikan sedikit demi sedikit persoalan stunting di Pangkep", jelasnya.
Berdasarkan Hasil Survei Kesehatan Indonesia(SKI) tahun 2021, angka prevalensi kasus stunting di kabupaten Pangkep mencapai 33, 1%. Sedangkan tahun 2023, rilis hasil SKI kasus stunting turun menjadi 30%.( Herman Djide)